Biarkan ku tetap menjadi binatang jalang
Hitam dalam lara, Manis di atas pelangi
Setapak kaki di atas air tidak akan berujung
Semuanya tidak berarti hanya jadi ironi.
Tepi yang ku cari, Masih jadi misteri
Hanya hembusan angin yang kini iringi langkah kaki
Bahkan kini mungkin hanya rasi bintang yang dapat kuikuti
Entah kemana petunjuk itu menuju.
Ke utara, hanya biru laut membentang
Ke selatan, burung-burung berterbangan
Ke timur, matahari mulai ke peraduannya
Ke barat, berganti bulan menampakkan pesonanya.
Memang berbeda…
Namun apa daya semua telah tertulis
Walau aku berharap ini hanya ilusi
Tanpa akhir yang menyakiti.
–Puisi Karya Roy, (tentang Curhatan seseorang yang ditinggalkan orang yang dicintainya karena orang lain)-